Selasa, 26 Agustus 2008

INDONESIA pasti BISA


hampir 5 tahun yang lalu, permasalahan bahan baku menjadi masalah yang sangat serius menimpa dunia Industri Kecil Menengah Indonesia. Perjalanan saya ke Jepara sungguh menagetkan, apa yang ada dalam bayangan saya, jepara pasti dibanjiri oleh karya-karya yang menggeletak di pinggir jalan. Ternyata, memang tinggal bayangan, saya kesulitan untuk mencari pengrajin, show room banyak menyebar, akan tetapi produk-produk yang ditawarkan tidak sesuai dengan bayangan yang saya miliki ketika saya sampai harus datang ke sana.

saya tidak ingin menyalahkan siapa-siapa, problem ini ternyata menyentuh juga cirebon, majalaya, dan beberapa daerah kerajinan lain.

inilah salah satu hal yang mendorong saya untuk mengangkat permasalahan ini melalui dunia desain.
paralel dengan permasalahan sampah, tenaga kerja, dan kejenuhan pasar terhadap produk kerajinan Indonesia.

berbekal dari penelitian yang saya lakukan di dunia pendidikan ( thanks for Ibu Rita Widagdo) saya mencoba untuk menggunakan pendekatan 'Design By Doing' sebagai salah satu pendekatan dalam desain untuk menghasilkan satu 'kebaruan', 'keunikan' yang pada dasarnya diyakini ada pada setiap orang.

pendekatan inilah yang diterapkan di Jurusan Desain Produk ITENAS, pada studio Desain Produk I.

dimulai dari Bambu ( bersama dengan Pak Yasraf Amir Piliang dan Henne ), kami memulai pendidikan desain produk dengan pendekatan yang baru ( walaupun sebenarnya tidak baru juga koq )

alhamdulillah, dari bambu, kelapa, kulit buah-buahan, biji-bijian, akhirnya diperoleh bukti nyata bahwa melalui pendekatan ini mahasiswa mampu menghasilkan 'kebaruan' pada produknya.

saya berpikir, mahasiswa yang tidak memiliki 'skill' seandal pengrajin saja dapat menghasilkan karya yang baik. ...... apalagi pengrajin Indonesia yang memiliki kemampuan luar biasa.

mungkin problemnya sederhana ....... apakah mereka percaya ?

salam perjuangan untuk indonesiaku

Rabu, 20 Agustus 2008

ITENAS Natural Lighting Design


Design By Doing adalah salah satu pendekatan pada desain yang sebenarnya telah diawali di Bauhaus pada tahun 1919 dahulu.

pendekatan ini digunakan pada problem desain, khususnya untuk mengatasi permasalahan IKM di indonesia.

melalui perjalanan yang cukup pendek ( th 2003 hingga sekarang ) kami mencoba melakukan pendekatan tersebut untuk diaplikasikan pada produk Lighting

Indonesia Bisa

Bee Nest




nature’s teach us that strenght is building through togetherness. A mothers strenght can deliver “anyone” to survive.

Circle is a symbol of mother, it is soft but also powerfull. Power that made from million of love. Millions of circle build love that can withstand even an arrogance of king.

summer season



We research any kind of waste, nuts, fruit skin an leafs, to discovere their ability to become a new material for product artwork. By exploring the posibilitu with ‘talk’ the material, we do anything that necessary to get along with the material, like “dance” and “sing” to them. When the connection between us are made then we move to the process of “ Design By Doing”

In presenteing the beauty of nature from the exotic essence of Indonesia cultures, this season we catch the beauty essencial of avocado. Find it sweet, humble and contemplative among the light their spread onto our space, that make us so somfort when enjoying a time of leisure

Vision and Mision



Vision

Developing the potential of Indonesia’s nature and culture by exploring the exotic sense of nation.

Mision

Create products from Indonesia’s natural resources wich have not been discovered, so it can be a product that has sense of art and the value of indonesian culture

Vision

Developing the potential of Indonesia’s nature and culture by exploring the exotic sense of nation.

Mision

Create products from Indonesia’s natural resources wich have not been discovered, so it can be a product that has sense of art and the value of indonesian culture

Forgeting Wood... save our world


Penggunaan kayu dan rotan hampir menyentuh semua aktifitas kehidupan
dibutuhkan alternatif nyata... agar eksploitasi terhadap sumber daya ini bisa diselamatkan

berbekal dari eksperimen terhadap yang dilakukan, kami mencoba menawarkan solusi baru menggantikan kayu dan rotan sebagai bahan baku kerajinan yang diterapkan pada produk lighting

telah dihasilkan beberapa karya yang terbuat dari biji alpukat, kedondong, mangga, melon, dan lain lain

saat ini kami sedang mengembangkan seri biji alpukat.

harga satu karya berkisar antara Rp. 800.000 hingga 1.500.000

jika anda tertarik kami siap melayani anda dalam bentuk :

1. Pelatihan Pola Berpikir ( Design )
2. Penjualan Produk.
3. Pembinaan pendirian Industri Kecil.

hubungi kami :

Andry, MSn
Product Design Dept. ITENAS Bandung
Mascala Craftindo - Bandung

andry@itenas.ac.id
andrymasri@gmail.com

mengenai dasar mendesain dapat juga dilihat di

http:\\ndreh.2itb.com

Bee Nest

Bee Nest

Butterfly

Butterfly